🌾 Biarpun Rezeki Kita Sedikit, Tetapi Jika Ianya Berkat, InsyaAllah Akan Terasa Cukup

Dalam hidup ini, semua orang mencari rezeki — ada yang bekerja siang malam, ada yang berniaga, ada yang berkorban masa dan tenaga demi sesuap nafkah. Tapi di tengah-tengah kesibukan itu, kita sering lupa satu perkara penting: banyaknya rezeki tidak menjamin bahagia, tetapi keberkatannya yang membuat hidup terasa cukup.

Ada orang yang gajinya besar, tapi setiap bulan masih rasa sempit. Ada pula yang pendapatannya sederhana, tapi rumah tangganya tenang dan sentiasa cukup. Bezanya bukan pada jumlah, tapi pada berkat. Bila sesuatu itu berkat, yang sedikit terasa luas, yang sederhana terasa cukup, dan yang kecil membawa makna yang besar.

🌿 “Keberkatan itu bukan menambah jumlah, tetapi menambah nikmat.”

Rezeki yang berkat adalah rezeki yang datang dengan ketenangan hati dan keberadaan Allah dalam setiap urusan. Ia datang daripada sumber yang halal, digunakan untuk perkara yang baik, dan disyukuri setiap masa. Bila hati redha dan tidak tamak, Allah tambah dengan cara yang kita tak sangka. Kadang bukan dengan wang, tapi dengan kesihatan, keluarga yang harmoni, dan hati yang lapang.

Kita sering lupa bahawa Allah tidak menilai siapa yang dapat paling banyak, tetapi siapa yang paling bersyukur. Bila kita bersyukur, Allah janji untuk menambah nikmat-Nya. Namun “tambah” itu bukan selalu dalam bentuk harta — kadang Dia tambah dengan rasa tenang, doa yang dimakbulkan, atau jiwa yang bebas daripada risau.

Bayangkan, makan nasi dan ikan kering pun boleh terasa sedap bila hati bersyukur. Tapi makan di tempat mewah pun terasa hambar bila hati tak reda. Itulah rahsia besar dalam hidup — rezeki bukan pada apa yang di tangan, tapi pada rasa cukup dalam hati.

Jadi, jangan risau kalau rezeki terasa kecil. Selagi ia halal, disyukuri, dan digunakan untuk kebaikan, ia sudah cukup berharga di sisi Allah. Yang penting bukan banyaknya, tapi barakahnya.

🌾 Kerana bila rezeki itu berkat, insyaAllah, yang sedikit pun akan terasa cukup — bukan di dompet, tapi di hati.